Sabtu, 31 Juli 2010

Rabu, 21 Juli 2010

Rabu, 21 Juli 2010

Sta. Agnes;
St. Augurius dan Eulogius; St. Laurensius dr Brindisi

Bacaan I : Yer 1:1.4-10
Mazmur : 71:1-4a.5-6ab.15ab.17
Bacaan Injil : Mat 13:1-9

"Benih yang di tabur"

(Mat 13:1-9)

"Pada hari itu keluarlah Yesus dari rumah itu dan duduk di tepi danau. Maka datanglah orang banyak ber­bondong-bondong lalu mengerumuni Dia, sehingga Ia naik ke perahu dan duduk di situ, sedangkan orang banyak semuanya berdiri di pantai. Dan Ia mengucapkan banyak hal dalam perumpamaan kepada mereka. Kata-Nya: ”Adalah seorang penabur keluar untuk menabur. Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan, lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis. Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu, yang tidak banyak tanahnya, lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis. Tetapi sesudah matahari terbit, layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar. Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati. Dan sebagian jatuh di tanah yang baik lalu berbuah: ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!” (Mat 13:1-9)

Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,

"benih adalah tanaman atau bagiannya yang digunakan untuk memperbanyak dan atau mengembangbiakkan tanaman."(sumber: Undang-Undang Republik Indonesia No.12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya Pertanian Bab I ketentuan umum pasal 1 ayat 4)

Dalam warta gembira hari ini,perumpamaan benih yang Yesus gunakan,bukan benih dalam arti sesungguhnya,tapi merupakan sabda Tuhan.Seperti halnya benih dalam arti sesungguhnya,benih dalam arti sabda Tuhan perlu beberapa kondisi agar dapat tumbuh dan menghasilkan buah.Pertama, ada penabur benih yang rajin menaburkan. Kedua, ada benih unggul yang memiliki daya juang untuk hidup. Ketiga, lingkungan atau situasi tanah agar benih tadi dapat berakar, mendapat cahaya, dan air yang cukup.

Sang Penabur pertama dan terutama adalah Yesus sendiri. Ia mengajar dan mewartakan kabar gembira. Kemudian, para murid dan mereka yang dipanggil dan diutus untuk melakukan hal yang sama seperti Yesus, Sang Penabur.

Lantas apakah kita juga bisa menjadi penabur?Jawabnya tentu bisa,bila kita menjadi saksi-Nya dan mewartakan Dia melalui teladan hidup kita.Maka marilah agar kita bisa menjadi penabur seperti Yesus dan para murid-Nya biasakanlah untuk selalu membaca atau mendengarkan sabda Tuhan dengan ketekunan dan keterbukaan hati.

Saudara-saudari terkasih,

Dikisahkan di suatu paroki,hiduplah seorang pemuda yang sangat kaya.Sebut saja namanya Roy.Setiap hari Roy selalu menyambut komuni kudus di gereja.Ia juga selalu duduk di bangku paling depan.Setiap kali persembahan,Roy tidak tanggung-tanggung memberi,tidak hanya dalam rupiah bahkan dalam US Dollar.Roy juga gemar membaca kitab suci dan mendengar firman Tuhan.

Suatu saat,Roy tertimpa musibah.Bisnisnya hancur.Harta benda yang ia miliki habis untuk menutupi hutang-hutangnya.Rumah mewah di bilangan Kelapa Gading,sekarang tinggal rumah kontrak di pinggir kota.Roy sangat depresi.Ia jadi tidak mau ke gereja.Ia marah sama Tuhan,kenapa Tuhan begitu tega membuat hidupnya menderita.Padahal,waktu kaya,dia selalu menyumbang.

Akhirnya untuk mencukupi kebutuhan hdupnya,Roy memilih jalan menjadi penipu dan pencuri.Benih yang di tabur tidak jatuh di tanah yang baik.

Apakah selama ini benih yang di tabur sudah tumbuh di tanah yang baik lalu berbuah?

marilah berdoa:Tuhan Yesus, jadikanlah aku penabur Sabda-Mu. Bukalah hatiku untuk menjadi tempat subur bagi Sabda-Mu. Amin.

Tuhan memberkati


"Pada-Mu, ya TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu.Lepaskanlah aku dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!Jadilah bagiku gunung batu, tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku; sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku.Ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik, dari cengkeraman orang-orang lalim dan kejam.Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, kepercayaanku sejak masa muda, ya ALLAH.Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkau telah mengeluarkan aku dari perut ibuku; Engkau yang selalu kupuji-puji.mulutku akan menceritakan keadilan-Mu dan keselamatan yang dari pada-Mu sepanjang hari, sebab aku tidak dapat menghitungnya.Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib" (Mzm 71:1-2,3-4a,5-6ab,15ab,17)

sumber:Ziarah Batin 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar