Sabtu, 18 September 2010

Minggu, 19 September 2010(Pekan Biasa XXV)-Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan(Luk 16:1-13)

Minggu, 19 September 2010
Pekan Biasa XXV – St. Yanuarius; St. Theodorus; Sta. Emillia de Rodat; St. Fransiskus Maria dr Camporosso
Bacaan I : Am 8:4-7
Mazmur : 113:1-2.4-6.7-8; R:1a.7b
Bacaan II : 1Tim 2:1-8
Bacaan Injil : Luk 16:1-13



Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan.
(Luk 16:1-13)

"Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu.Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang.Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah abadi.""Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar.Jadi, jikalau kamu tidak setia dalam hal Mamon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan kepadamu harta yang sesungguhnya?Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon."(Luk 16:1-13)
Saudara-saudari terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus,

Di suatu paroki,ada sebuah keluarga yang ketika misa kudus,selalu pergi bersama-sama.Bapa,ibu dan 2 orang anaknya.Suatu saat,ketika akan merayakan ekaristi minggu pagi,kosmetik sang ibu habis.Sang ibu panik dan sedih:"Pah,gimana nech,kosmetik aku habis." rengek sang istri.Lalu sang suami berkata:"Ya udah lah ma,nanti pulang gereja kita beli ya." Lalu jawab sang istri:"Ga mau!Aku ga mau ke gereja kalo ga pake kosmetik.Kan malu pah,sama romo dan dewan paroki kalau nanti ketemu."

Singkat cerita,sang istri tidak ke gereja karena kosmetiknya habis.Tanpa sadar,sang istri telah menomerduakan Tuhan.Ia lebih memilih mengabdi pada kosmetik kesayangannya.

Saudara-saudari terkasih,

Dalam sikap iman, tidak mungkin seseorang mengabdi kepada dua tuan karena dia akan lebih memperhatikan yang satu dan mengabaikan yang lainnya, demikian penegasan Yesus. Dengan penegasan itu, Tuhan menuntut pengabdian manusia secara total kepada-Nya.

Totalitas pengabdian kepada Tuhan tidak cukup hanya dengan pengakuan dan ibadat kepada-Nya dalam konteks liturgis. Seluruh aspek kehidupan umat beriman semestinya menjadi bukti rasa hormat dan taat kepada Tuhan. Sikap iman tersebut terhayati dalam keluarga, dunia kerja, dan hidup bermasyarakat. Sebuah kepalsuan iman bila orang mengaku berbakti kepada Allah, tetapi hidupnya mengabaikan prinsip-prinsip keadilan, kebenaran, dan kemanusiaan yang dibela oleh Tuhan sendiri. Bila itu masih terjadi, berarti kita memiliki dan menciptakan ’tuhan’ bagi diri sendiri yang justru menyingkirkan Tuhan yang sesungguhnya. Iman semacam ini tidak cukup untuk mengantarkan pada keselamatan kita.

marilah berdoa:Tuhan Yesus, hanya Engkaulah satu-satunya sumber hidup dan keselamatan. Berilah diriku iman sejati yang meresap dalam seluruh kehidupanku sehingga dengan iman itu, aku Kautuntun pada keselamatan.Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin

"Marilah pergi. Kita diutus."



"Haleluya! Pujilah, hai hamba-hamba TUHAN, pujilah nama TUHAN!Kiranya nama TUHAN dimasyhurkan, sekarang ini dan selama-lamanya.TUHAN tinggi mengatasi segala bangsa, kemuliaan-Nya mengatasi langit.Siapakah seperti TUHAN, Allah kita, yang diam di tempat yang tinggi,yang merendahkan diri untuk melihat ke langit dan ke bumi?Ia menegakkan orang yang hina dari dalam debu dan mengangkat orang yang miskin dari lumpur,untuk mendudukkan dia bersama-sama dengan para bangsawan, bersama-sama dengan para bangsawan bangsanya."(Mzm 113:1-2,4-6,7-8)

sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani


Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=133850396634690

salam hangat,

A.M.Adi Normawan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar