Senin, 20 September 2010

Selasa, 21 September 2010 (Peringatan Wajib St. Matius, Rasul & Pengarang Injil)-Mat 9:9-13

Selasa, 21 September 2010
Pesta St. Matius, Rasul & Pengarang Injil
Bacaan I : Ef 4:1-7.11-13
Mazmur : 19:2-3.4-5; R: 5a
Bacaan Injil : Mat 9:9-13




"Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit"
(Mat 9:9-13)

"Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: ”Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: ”Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata: ”Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.” (Mat 9:9-13)
Saudara-saudari terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus,

Hari ini gereja merayakan peringatan wajib St.Matius.Matius, yang dikenal juga sebagai Lewi, dilahirkan di Kapernaum. Ia adalah pegawai pajak dan bertugas memungut cukai. Karena Yesus memanggil, pekerjaannya ditinggalkannya. Ia mengundang Yesus serta murid-murid-Nya pada pesta perpisahan dengan rekan-rekannya, orang-orang berdosa dan para koruptor. Matius setia mengikuti Yesus sebagai Rasul-Nya. Sesudah Pentekosta, Matius mengarang kisah Injil dalam bahasa Armenia. Karangannya ini kemudian diolah kembali dan bersama beberapa sisipan diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Inilah Injil Matius yang kita kenal sekarang, sedangkan aslinya sudah hilang. Menurut tradisi, Matius mewartakan Injil di sebelah Timur Palestina dan wafat sebagai martir di Etiopia pada tanggal 21 September. Pada tahun 954, jenazahnya dipindahkan dan disemayamkan di Katedral Salerno. Pesta pengarang Injil mengundang kita untuk meneliti sikap batin dan hidup sehari-hari kita dalam terang Sabda Allah, surya kasih firman Tuhan.


Saudara-saudari terkasih,

Suatu hari Andi mengikuti pertemuan kaum muda di gerejanya unutk membicarakan rencana bakti sosial.Dia memang sangat jarang sekali ikut karena selalu merasa minder.Ia berasal dari sebuah keluarga yang miskin.Andi selalu berdiam diri kalau berada di tengah teman-temannya yang mayoritas kaya.

Namun,saat itu tiba-tiba pastor parokinya memanggil dia ke depan pertemuan itu.Ia dipilih oleh pastor tersebut untuk menjadi ketua panita dari kegiatan bakti sosial.

Teman-teman yang lainnya pun kaget dan tidak terima hasil keputusan dari pastor paroki.Namun,pastor menjelaskan bahwa Andi itu mengetahui siapakah yang mesti di bantu dalam kegiatan itu.Dari penjelasan pastor,teman-teman Andi akhirnya menerima dia sebagai ketua panita.

Saudara-saudari terkasih,

Kadang kita terjebak pada situasi untuk menghakimi seseorang akan kemampuannya.Dorongan menghakimi itu berasal dari pengetahuan kita akan latar belakang orang itu sendiri,Kita sering melihat sekilas saja dan langsung menilai orang tersebut.

Kisah Matius si pemungut cukai mau menyadarkan kita akan sikap dalam menilai seseorang.Kebiasaan kita bergosip sering membawa pengaruh buruk dalam relasi kita dengan sesama.Matius adalah seorang pemungut cukai yang berdosa.Namun,Yesus mau menerimanya sebagai murid.

Hal ini menyadarkan kita,bahwa Yesus saja yang sebagai Tuhan mau menerimanya dengan tangan terbuka,masa kita sebagai anak-anakNya tidak meneladani apa yang telah di perbuat terhadap orang-orang lemah seperti Matius yang berdosa itu.

Sebagai murid-Nya,kita kembali diingatkan bahwa menjadi muridNya yang sejati mesti mampu bersikap seperti yang Yesus lakukan.Kita disini juga di hadapkan pada dua pilihan,yaitu memilih manakah yang mau kita teladani antara Yesus yang menerima Matius atau meneladani sikap kaum Farisi yang selalu bergosip dan iri akan Matius yang di terima oleh Yesus sebagai murid-Nya?

marilah berdoa:Tuhan Yesus,berikanlah berkatMu untuk selalu menyadarkan sikapku terhadap kaum yang lemah.Beranikanlah aku untuk mampu membela mereka yang ditindas oleh sesamanya.
Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin

"Marilah pergi. Kita diutus."


"hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya."(Mzm 19:2-3,4-5)

sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani


Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest&note_id=133850396634690

salam hangat,

A.M.Adi Normawan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar