Selasa, 28 September 2010
St. Wenseslaus; Sta. Eustakia; St. Laurensius Ruiz, Yakobus Kyushei Tomonaga, dan Dominikus Ibanez (Mtr dr Jepang)
Bacaan I : Ayb 3:1-3.11-17.20-23
Mazmur : 88:2-3.4-5.6.7-8; R:3a
Bacaan Injil : Luk 9:51-56
"Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: ”Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain."(Luk 9:51-56)
Saudara-saudari terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus,
Di kisahkan ada seorang wanita yang setiap hari rajin ke gereja.Ia juga aktif dalam kegiatan mudika.Tidak hanya itu,ia juga aktif di lingkungan kampusnya.Pada tahun ini,wanita tersebut menjabat sebagai Ketua Senat.
Suatu saat,ketika sedang dalam perjalanan pulang dengan motor kesayangannya,sebuah minibus menabrak dan menghancurkan hingga ringsek sepeda motornya.Wanita tersebut pingsan.Ketika terbangun,ia sudah kehilangan kaki kanannya yang menurut dokter harus segera diamputasi.
Wanita ini sedih,marah,bahkan cenderung menutup diri dari teman-temannya.Kondisi cacat yang dialaminya membuat dia berontak terhadap Tuhan:Tuhan ga adil banget ma gue.Tuhan kejam.Kenapa juga mesti gue yang kayak gini?Apa salah gue.Rasanya kalo gini mending gue mati aja sekalian di kecelakaan kemaren daripada idup tapi kondisi gue cacat kayak gini!!!!
Saudara-saudari terkasih,
Kadang kita-bahkan mungkin sering-mengalami peristiwa yang membuat kita kecewa,merasa tidak berguna,merasa tidak ada artinya lagi kita hidup.Seperti di gambarkan dalam kisah singkat tadi,mungkin kitapun mengutuk diri kita sendiri dan rasanya pengen mati saja,serasa Tuhan tidak adil,kejam,dan tidak berbuat sesuatu kepada kita.Ayub juga mengalami kisah yang demikian.
"Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?"(Ayb 3:11)
Ayub meratapi hidupnya yang sedang menderita, padahal dia sudah hidup baik di hadapan Allah. Kendati demikian, Ayub tidak kehilangan iman dan kepasrahannya kepada Allah. Reaksi berbeda terjadi dalam diri para murid Yesus. Mereka menjadi marah dan berkeinginan menghukum orang-orang Samaria yang menolak kehadiran Yesus. Yesus menegur mereka atas sikap tersebut. Kebaikan sejati adalah panggilan hidup yang seharusnya lepas dari pamrih dan segala tendensi. Kebaikan sejati tidak akan luntur oleh sikap dan tanggapan orang lain, dan juga oleh aneka persoalan hidup yang mengimpit.
Saudara-saudari terkasih,
Dalam setiap peristiwa hidup,tidak selamanya hidup kita itu mulus,enak,nyaman dan membahagiakan.Dalam keadaan seperti itulah,Tuhan justru hendak menyatakan kuasa-Nya.Kadang,kondisi seperti ini justru membuat kita makin kuat dan kitapun diajak untuk makin dekat dengan Tuhan.-bukannya makin jauh dan malah berniat bunuh diri.
Satu hal yang perlu kita pegang teguh bahwa karya Tuhan tidak pernah berkesudahan.Lewat orang-orang di sekitar kita,lewat apapun yang kita jumpai,bila kita mau sadari,di situ juga Tuhan bertindak dan menyapa kita.
Hanya saja mungkin kita terlalu fokus pada persoalan,penderitaan,dan lebih banyak mengeluhnya.Mari sekrang kita melihat setiap pengalaman kita sebagai anugerah dan saat-saat indah dimana Tuhan mau agar kita dekat terus dengan-Nya
marilah berdoa:Ya Tuhan,ajarlah aku untuk bersabar dalam penderitaan dan bersyukur dalam kemalangan karena dalam hal itulah kuasa-Mu hendak dinyatakan dalam hidupku.Ajarlah aku untuk lebih banyak bersyukur daripada mengeluh agar dengan demikian aku selalu belajar untuk melihat sisi positip dalam yang negatif.
Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin
"Marilah pergi. Kita diutus."
"Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan. Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku.Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar"(Mzm 88:2-3,4-5,6,7-8)
sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani
Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest¬e_id=133850396634690
salam hangat,
A.M.Adi Normawan
St. Wenseslaus; Sta. Eustakia; St. Laurensius Ruiz, Yakobus Kyushei Tomonaga, dan Dominikus Ibanez (Mtr dr Jepang)
Bacaan I : Ayb 3:1-3.11-17.20-23
Mazmur : 88:2-3.4-5.6.7-8; R:3a
Bacaan Injil : Luk 9:51-56
"Ketika hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya untuk pergi ke Yerusalem, dan Ia mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya. Tetapi orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika dua murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata: ”Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit untuk membinasakan mereka?” Akan tetapi Ia berpaling dan menegor mereka. Lalu mereka pergi ke desa yang lain."(Luk 9:51-56)
Saudara-saudari terkasih dalam Nama Tuhan Yesus Kristus,
Di kisahkan ada seorang wanita yang setiap hari rajin ke gereja.Ia juga aktif dalam kegiatan mudika.Tidak hanya itu,ia juga aktif di lingkungan kampusnya.Pada tahun ini,wanita tersebut menjabat sebagai Ketua Senat.
Suatu saat,ketika sedang dalam perjalanan pulang dengan motor kesayangannya,sebuah minibus menabrak dan menghancurkan hingga ringsek sepeda motornya.Wanita tersebut pingsan.Ketika terbangun,ia sudah kehilangan kaki kanannya yang menurut dokter harus segera diamputasi.
Wanita ini sedih,marah,bahkan cenderung menutup diri dari teman-temannya.Kondisi cacat yang dialaminya membuat dia berontak terhadap Tuhan:Tuhan ga adil banget ma gue.Tuhan kejam.Kenapa juga mesti gue yang kayak gini?Apa salah gue.Rasanya kalo gini mending gue mati aja sekalian di kecelakaan kemaren daripada idup tapi kondisi gue cacat kayak gini!!!!
Saudara-saudari terkasih,
Kadang kita-bahkan mungkin sering-mengalami peristiwa yang membuat kita kecewa,merasa tidak berguna,merasa tidak ada artinya lagi kita hidup.Seperti di gambarkan dalam kisah singkat tadi,mungkin kitapun mengutuk diri kita sendiri dan rasanya pengen mati saja,serasa Tuhan tidak adil,kejam,dan tidak berbuat sesuatu kepada kita.Ayub juga mengalami kisah yang demikian.
"Mengapa aku tidak mati waktu aku lahir, atau binasa waktu aku keluar dari kandungan?"(Ayb 3:11)
Ayub meratapi hidupnya yang sedang menderita, padahal dia sudah hidup baik di hadapan Allah. Kendati demikian, Ayub tidak kehilangan iman dan kepasrahannya kepada Allah. Reaksi berbeda terjadi dalam diri para murid Yesus. Mereka menjadi marah dan berkeinginan menghukum orang-orang Samaria yang menolak kehadiran Yesus. Yesus menegur mereka atas sikap tersebut. Kebaikan sejati adalah panggilan hidup yang seharusnya lepas dari pamrih dan segala tendensi. Kebaikan sejati tidak akan luntur oleh sikap dan tanggapan orang lain, dan juga oleh aneka persoalan hidup yang mengimpit.
Saudara-saudari terkasih,
Dalam setiap peristiwa hidup,tidak selamanya hidup kita itu mulus,enak,nyaman dan membahagiakan.Dalam keadaan seperti itulah,Tuhan justru hendak menyatakan kuasa-Nya.Kadang,kondisi seperti ini justru membuat kita makin kuat dan kitapun diajak untuk makin dekat dengan Tuhan.-bukannya makin jauh dan malah berniat bunuh diri.
Satu hal yang perlu kita pegang teguh bahwa karya Tuhan tidak pernah berkesudahan.Lewat orang-orang di sekitar kita,lewat apapun yang kita jumpai,bila kita mau sadari,di situ juga Tuhan bertindak dan menyapa kita.
Hanya saja mungkin kita terlalu fokus pada persoalan,penderitaan,dan lebih banyak mengeluhnya.Mari sekrang kita melihat setiap pengalaman kita sebagai anugerah dan saat-saat indah dimana Tuhan mau agar kita dekat terus dengan-Nya
marilah berdoa:Ya Tuhan,ajarlah aku untuk bersabar dalam penderitaan dan bersyukur dalam kemalangan karena dalam hal itulah kuasa-Mu hendak dinyatakan dalam hidupku.Ajarlah aku untuk lebih banyak bersyukur daripada mengeluh agar dengan demikian aku selalu belajar untuk melihat sisi positip dalam yang negatif.
Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin
"Marilah pergi. Kita diutus."
"Biarlah doaku datang ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada teriakku;sebab jiwaku kenyang dengan malapetaka, dan hidupku sudah dekat dunia orang mati.Aku telah dianggap termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur; aku seperti orang yang tidak berkekuatan. Aku harus tinggal di antara orang-orang mati, seperti orang-orang yang mati dibunuh, terbaring dalam kubur, yang tidak Kauingat lagi, sebab mereka terputus dari kuasa-Mu.Telah Kautaruh aku dalam liang kubur yang paling bawah, dalam kegelapan, dalam tempat yang dalam.Aku tertekan oleh panas murka-Mu, dan segala pecahan ombak-Mu Kautindihkan kepadaku.Telah Kaujauhkan kenalan-kenalanku dari padaku, telah Kaubuat aku menjadi kekejian bagi mereka. Aku tertahan dan tidak dapat keluar"(Mzm 88:2-3,4-5,6,7-8)
sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani
Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest¬e_id=133850396634690
salam hangat,
A.M.Adi Normawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar