Minggu, 17 Oktober 2010
Pekan Biasa XXIX
Pw St. Ignatius dr Antiokhia
Bacaan I: Kel 17:8-13
Mazmur : 121:1-2.3-4.5-6.7-8; R:2
Bacaan I: 2Tim 3:14–4:2
Bacaan Injil : Luk 18:1-8
"berdoa dengan tidak jemu-jemu"
(Luk 18:1-8)
"Yesus mengatakan suatu perumpamaan kepada mereka untuk menegaskan, bahwa mereka harus selalu berdoa dengan tidak jemu-jemu. Kata-Nya: ”Dalam sebuah kota ada seorang hakim yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun. Dan di kota itu ada seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan berkata: Belalah hakku terhadap lawanku. Beberapa waktu lamanya hakim itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya: Walaupun aku tidak takut akan Allah dan tidak menghormati seorang pun, namun karena janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya jangan terus saja ia datang dan akhirnya menyerang aku.” Kata Tuhan: ”Camkanlah apa yang dikatakan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?”(Luk 18:1-8)
Saudara-saudari terkasih dalam Nama Tuhan kita Yesus Kristus,
Di kisahkan ada seorang wanita yang punya sebuah permohonan.Ia ingin pasangan hidup yang seiman.Mendengar di gerejanya akan diadakan Novena 3 Salam Maria selama 9 kali berturut-turut,sang ibu antusias untuk mengikuti.Dari awal sang ibu selalu mengikuti setiap prosesi dengan hikmat,bahkan sang ibu sengaja datang 1 jam lebih awal agar bisa berdoa Rosario di depan patung Bunda Maria.
Hujan deras tidak menjadi penghalang bagi sang ibu untuk tetap dapat mengikuti Novena.Bahkan ia rela mengambil cuti agar novenanya tidak "bolong."
Menjelang akhir Novena,yaitu pada hari ke 9,permohonan sang ibu tidak juga mendapatkan hasil.Sang ibu menjadi sedih dan kecewa.Semenjak itu,ia jadi malas rosario dan berdoa.
Saudara-saudari terkasih,
Berdoa mudah kalau sering dikabulkan. Berdoa lebih sulit bila jarang dikabulkan dan hidup terasa berat. Bunda Teresa adalah orang kudus yang terus berdoa meskipun sering doanya seperti tidak didengarkan Tuhan. Laksana berdoa di malam gulita yang tetap gelap. Hebatnya, Bunda Teresa tidak jemu-jemunya berdoa. Tidak ada kata ”berhenti berdoa”.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita rajin berdoa hanya kalau doa-doa kita banyak dikabulkan? Apakah kita rajin berdoa hanya kalau hidup kita lancar dan bahagia? Ataukah kita tetap berdoa dengan gembira tanpa henti meskipun banyak yang tidak dikabulkan? Ataukah kita tetap rajin berdoa meskipun hidup kita tetap saja susah dan menderita?
marilah berdoa:Tuhan Yesus, ajarilah aku berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Ajarilah aku berdoa karena aku mau berkomunikasi dengan Engkau dari hati ke hati. Ajarilah aku untuk tetap berdoa meskipun doa-doaku kadang tidak dikabulkan. Doa ini kami persembahkan Demi Yesus Kristus,Putera-Mu dan pengantara kami,yang hidup dan berkuasa bersama Engkau dalam Roh Kudus,sepanjang segala masa.Amin
"Marilah pergi. Kita diutus."
"Nyanyian ziarah. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang pertolonganku?Pertolonganku ialah dari TUHAN, yang menjadikan langit dan bumi.Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel.Tuhanlah Penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.Matahari tidak menyakiti engkau pada waktu siang, atau bulan pada waktu malam."(Mzm 121:1-2,3-4,5,6)
sumber:ziarah batin 2010 dan Oase rohani
Sekaligus saya ingin mengajak anda untuk berdoa kesucian para imam dengan klik link berikut:http://www.facebook.com/note.php?saved&&suggest¬e_id=133850396634690
salam hangat,
A.M.Adi Normawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar