HARI RAYA SEMUA ORANG KUDUS
Bacaan I : Why 7:2-4.9-14
Mazmur : 24:1-2.3-4ab.5-6; R:6
Bacaan II : 1Yoh 3:1-3
Bacaan Injil : Mat 5:1-12a
"Ketika Yesus melihat orang banyak itu, naiklah Ia ke atas bukit dan setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Maka Yesus pun mulai berbicara dan mengajar mereka, kata-Nya: “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga.”(Mat 5:1-12a)
Saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,
Renungan Pada Hari Raya Semua Orang Kudus, kita diajak oleh Gereja untuk merenungkan makna kehidupan kita sebagai pengikut Kristus. Sebagai pengikut Kristus, kita telah memiliki pedoman untuk menjadi kudus, yaitu hidup dalam ketergantungan dengan Allah atau dalam kemiskinan, lemah lembut, lapar dan haus akan kebenaran, murah hati, memiliki hati yang bersih, menjadi pembawa damai, dan mau menderita karena berpegang pada kebenaran. Hidup dengan cara-cara dan semangat seperti itulah yang dapat membawa kebahagian sejati kepada kita.
Gereja telah menunjukkan bahwa cara hidup sesuai dengan Sabda Bahagia dapat dilakukan oleh kita juga. Untuk itu, kita telah memiliki banyak teladan dan contoh pada diri orang-orang kudus sepanjang sejarah Gereja. Kehidupan mereka sungguh sejalan dengan ajaran dan ajakan Yesus pada Injil hari ini.
Banyak para kudus, yang telah diakui oleh Gereja melalui pergelaran kudus, mencapai kekudusan dengan menghayati Sabda Bahagia dalam hidup mereka sehari-hari. Sebagian dari mereka melakukan karya-karya besar sampai mati sebagai martir dan sebagian lagi berkarya melalui kehidupan sehari-hari dengan penuh kesetiaan dan cinta kepada Allah dan sesama. Kita dapat belajar dari pengalaman para kudus itu. Sabda Bahagia sesungguhnya sangatlah manusiawi dan bisa kita hidupi sehari-hari. Melalui cara inilah, kita dapat mengalami kebahagian sejati yang dijanjikan oleh Yesus. Maukah kita menyelaraskan keseharian hidup kita dengan semangat Sabda Bahagia?
marilah berdoa:Ya Yesus, bantulah aku untuk memahami Sabda Bahagia-Mu. Tolonglah aku untuk melaksanakannya dalam hidupku sehari-hari. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar