Pw St. Karolus Boromeus, Uskup; St. Emerik
Bacaan I: Flp 3:3-8a
Mazmur : 105:2-3.4-5.6-7; R:3b
Bacaan Injil : Luk 15:1-10

Saudara-saudari yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus,
Betapa sulit hidup bersama tanpa harus mengingat kesalahan orang dan mengadili orang lain. Ini kita alami dalam kehidupan kita bersama. Sangat mudah kita mencap sesama kita dan melihat kelemahan sesama kita karena merasa diri lebih baik daripada orang lain. Hal ini juga sudah terjadi pada zaman Yesus. Orang Farisi dan ahli Taurat merasa diri suci dan menolak para pemungut cukai yang dianggap berdosa.
Yesus memberikan suatu ajakan kepada kita untuk bersikap seperti Allah. Allah digambarkan oleh Yesus melalui perumpamaan sebagai Allah yang penuh belas kasih; Allah yang bahkan mencari mereka yang hilang dan tersesat. Allah selalu mencari mereka yang berdosa dan diajak untuk bertobat. Itulah belas kasih Allah.
Kita juga diajak oleh Yesus untuk berlaku yang sama dalam hidup kita. Kita tentu membutuhkan pengampunan dari Allah atas dosa-dosa kita. Pengampunan dosa yang telah kita terima tentunya harus kita nyatakan dalam cara hidup kita yang tidak mau lagi berbuat dosa dan lebih dari itu adalah bertindak mengikuti teladan Allah. Kita diajak juga untuk mengampuni sesama kita. Lebih jauh lagi, rela hidup bersama dengan sesama tanpa membuat pembedaan dalam bentuk dan cara apa pun. Bukankah kita sama-sama anak-anak Allah?
Doa: Allah Bapa Maharahim, ajarilah aku mengampuni dan memaafkan sesamaku yang bersalah kepadaku. Sebaliknya, beranikanlah aku untuk mau mengakui kesalahan yang telah aku perbuat terhadap sesamaku. Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar