Pw St. Martinus dr Tours; St. Theodorus Konstantinopel;
Bacaan I : Flm 7-20
Mazmur : 146:7.8-9a.9bc-10; R:5a
Bacaan Injil : Luk 17:20-25
"Atas pertanyaan orang-orang Farisi, apabila Kerajaan Allah akan datang, Yesus menjawab, kata-Nya: “Kerajaan Allah datang tanpa tanda-tanda lahiriah, juga orang tidak dapat mengatakan: Lihat, ia ada di sini atau ia ada di sana! Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu.” Dan Ia berkata kepada murid-murid-Nya: “Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya. Dan orang akan berkata kepadamu: Lihat, ia ada di sana; lihat, ia ada di sini! Jangan kamu pergi ke situ, jangan kamu ikut. Sebab sama seperti kilat memancar dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain, demikian pulalah kelak halnya Anak Manusia pada hari kedatangan-Nya. Tetapi Ia harus menanggung banyak penderitaan dahulu dan ditolak oleh angkatan ini.”(Luk 17:20-25)
Renungan
Harapan banyak orang di sekitar Yesus adalah bahwa Kerajaan Allah segera datang untuk membebaskan mereka dari penjajahan Roma dan menegakkan kembali kerajaan Israel. Harapan tersebut tentu saja berbeda dengan kenyataan yang dibawa Yesus.
Oleh karena itu, Yesus menegaskan kembali bagaimana kedatangan Kerajaan Allah. Tidak menangkap dengan persis ajaran dan maksud Yesus, sering terjadi dalam diri banyak orang yang mendengarkan pengajaran Yesus. Hal ini terjadi karena mereka mempunyai pikiran sendiri. Atau dengan kata lain tidak mau membuka hati untuk menangkap ajakan dan pengajaran Yesus secara benar.
Sikap seperti inilah yang menghambat untuk mengenal Yesus dan Kerajaan Allah yang diwartakan-Nya. Apakah kita juga sibuk dengan pikiran dan keinginan kita sendiri? Apakah kita masih mengenal Kerajaan Allah yang hadir dan nyata dalam kehidupan kita saat ini? Allah merajai hidup kita. Ia hadir dalam kehidupan kita, dalam sesama kita, pekerjaan kita, doa-doa, dan perayaan Ekaristi. Ia datang kepada kita.
Doa Ya Allah, bukalah mataku agar mengenal-Mu dalam kehidupanku sehari-hari. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar