Rabu, 10 November 2010
Pw St. Leo Agung, Paus; St. Andreas Avelino
Bacaan I: Tit 3:1-7
Mazmur : 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1
Bacaan Injil : Luk 17:11-19
Renungan
Ada sepuluh orang yang disembuhkan oleh Yesus. Namun, hanya satu orang yang datang kembali kepada Yesus untuk mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas kesembuhannya. Orang yang datang dan bersyukur adalah seorang Samaria. Ke manakah yang sembilan orang lain yang juga telah sembuh?
Kisah kesepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus—dalam Injil hari ini—mengingatkan kita untuk mengambil sikap yang sama seperti si orang Samaria atas segala sesuatu yang telah kita terima dari Allah dalam hidup kita. Kita sering berseru kepada Allah meminta pertolongan dalam hidup kita, atau mungkin kita banyak mengajukan permohonan dalam doa kita. Banyak pula rahmat dan karunia telah kita terima. Pada akhirnya, doa telah dikabulkan. Namun, apakah kita juga selalu ingat untuk berterima kasih kepada Allah? Bersyukur kepada-Nya? Lebih jauh lagi, apakah kita juga mengenal Dia yang berkarya dan bertindak dalam hidup kita?
Si kusta yang disembuhkan dan kembali kepada Yesus dapat menjadi model bagi hidup kita. Kita diberi contoh untuk mengenal karya-Nya dalam hidup kita dan bersyukur kepada Allah setiap saat atas begitu banyak anugerah yang telah kita terima dalam hidup kita. Maukah setiap hari kita bersyukur dalam doa-doa kita kepada Allah dan juga dalam tingkah laku kita?
Doa: Ya Yesus, aku berterima kasih dan bersyukur kepada-Mu atas begitu banyak rahmat yang telah Kau berikan kepadaku, teristimewa aku bersyukur atas panggilan untuk menjadi pengikut-Mu dan boleh mengalami kasih-Mu dalam hidupku. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2010
Pw St. Leo Agung, Paus; St. Andreas Avelino
Bacaan I: Tit 3:1-7
Mazmur : 23:1-3a.3b-4.5.6; R:1
Bacaan Injil : Luk 17:11-19
Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus menyusur perbatasan Samaria dan Galilea. Ketika Ia memasuki suatu desa datanglah sepuluh orang kusta menemui Dia. Mereka tinggal berdiri agak jauh dan berteriak: “Yesus, Guru, kasihanilah kami!” Lalu Ia memandang mereka dan berkata: “Pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada imam-imam.” Dan sementara mereka di tengah jalan mereka menjadi tahir.Seorang dari mereka, ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Orang itu adalah seorang Samaria. Lalu Yesus berkata: “Bukankah kesepuluh orang tadi semuanya telah menjadi tahir? Di manakah yang sembilan orang itu? Tidak adakah di antara mereka yang kembali untuk memuliakan Allah selain dari pada orang asing ini?” Lalu Ia berkata kepada orang itu: “Berdirilah dan pergilah, imanmu telah menyelamatkan engkau.”(Luk 17:11-19)
Renungan
Ada sepuluh orang yang disembuhkan oleh Yesus. Namun, hanya satu orang yang datang kembali kepada Yesus untuk mengucapkan terima kasih dan bersyukur atas kesembuhannya. Orang yang datang dan bersyukur adalah seorang Samaria. Ke manakah yang sembilan orang lain yang juga telah sembuh?
Kisah kesepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus—dalam Injil hari ini—mengingatkan kita untuk mengambil sikap yang sama seperti si orang Samaria atas segala sesuatu yang telah kita terima dari Allah dalam hidup kita. Kita sering berseru kepada Allah meminta pertolongan dalam hidup kita, atau mungkin kita banyak mengajukan permohonan dalam doa kita. Banyak pula rahmat dan karunia telah kita terima. Pada akhirnya, doa telah dikabulkan. Namun, apakah kita juga selalu ingat untuk berterima kasih kepada Allah? Bersyukur kepada-Nya? Lebih jauh lagi, apakah kita juga mengenal Dia yang berkarya dan bertindak dalam hidup kita?
Si kusta yang disembuhkan dan kembali kepada Yesus dapat menjadi model bagi hidup kita. Kita diberi contoh untuk mengenal karya-Nya dalam hidup kita dan bersyukur kepada Allah setiap saat atas begitu banyak anugerah yang telah kita terima dalam hidup kita. Maukah setiap hari kita bersyukur dalam doa-doa kita kepada Allah dan juga dalam tingkah laku kita?
Doa: Ya Yesus, aku berterima kasih dan bersyukur kepada-Mu atas begitu banyak rahmat yang telah Kau berikan kepadaku, teristimewa aku bersyukur atas panggilan untuk menjadi pengikut-Mu dan boleh mengalami kasih-Mu dalam hidupku. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar