Senin, 08 November 2010

Selasa, 09 November 2010 (Ziarah Batin 2010;Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran)-Yoh 2:13-22

Selasa, 09 November 2010
Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran; St. Teodorus Tiro, Mrt
Bacaan I : Yeh 47:1-2.8-9.12
Mazmur : 46:1-3.5-6.8-9; R:5
Bacaan II : 1Kor 3:9b-11.16-17
Bacaan Injil : Yoh 2:13-22


"Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kam­bing domba dan lembu mereka; uang pe­nukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: “Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu mem­buat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan.” Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: “Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku.” Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: “Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?” Jawab Yesus kepada mereka: “Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: “Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?” Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan mereka pun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus."(Yoh 2:13-22)

Renungan

Pesta Pemberkatan Basilika Lateran hari ini mengajak kita untuk merenungkan makna rumah ibadat kita, yaitu bangunan gereja. Sikap Yesus terhadap orang Yahudi yang menggunakan Bait Suci secara tidak pantas dapat menjadi acuan dan contoh kita. Kita juga memiliki rumah ibadat yang kita sebut gereja. Apakah kita sudah memperlakukan gereja kita dengan baik sebagai tempat kita berjumpa dengan Allah? Berjumpa dengan sesama orang beriman kepada Yesus?

Perlakuan yang layak terhadap rumah ibadat kita selanjutnya mendorong kita untuk lebih memperhatikan persekutuan kita sebagai Gereja, yaitu persatuan orang yang percaya kepada Yesus. Kita bertemu dengan sesama umat beriman di gereja setiap hari Minggu atau setiap hari untuk bersama-sama memuji Allah. Sebagai kumpulan orang percaya, kita berdoa dan menyambut Tuhan yang hadir dalam Ekaristi. Oleh karena itu, kita harus menjaga fungsi rumah ibadat kita dengan baik. Tidak sepantasnya kita menyalahgunakan fungsi gereja untuk kepentingan pribadi, kelompok, maupun kepentingan lainnya. Gereja—rumah ibadat kita—adalah tempat pertemuan kita, Tuhan, dan sesama. Di situlah, kita bersama menimba kekuatan dari sumber yang tak kunjung habis, yaitu Allah.

Doa: Ya Yesus, ajarlah aku agar lebih mencintai Gereja-Mu. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar