Jumat, 14 Januari 2011

Minggu, 16 Januari 2011(ZIARAH BATIN 2011)-Bacaan Injil : Yoh. 1:29–34

Minggu, 16 Januari 2011
Pekan Biasa II (H)

Sta. Priscilla; St. Marcellus I;
St. Honoratus; St. Berardus
Bacaan I: Yes. 49:3,5–6
Mazmur : 40:2,4ab,7–8a,8b–9,10; R: 8a,9a
Bacaan II : 1Kor. 1:1–3
Bacaan Injil : Yoh. 1:29–34




Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: ”Lihatlah Anak domba Allah, yang meng­hapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Dan aku sendiri pun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi untuk itulah aku datang dan membaptis dengan air, supaya Ia dinyatakan kepada Israel.”Dan Yohanes memberi kesaksian, katanya: ”Aku telah melihat Roh turun dari langit seperti merpati, dan Ia tinggal di atas-Nya.Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.”



Renungan

Kerinduan hati terdalam semua orang beriman adalah mampu melihat kehadiran Tuhan secara nyata dalam hidupnya. Maka, tidak usah heran, salah satu hal yang selalu menghebohkan dan paling laris di dunia ini adalah fenomena penampakan, entah penampakan Tuhan Yesus, Bunda Maria, atau orang kudus lainnya. Namun, sikap Gereja adalah ’lebih baik terlambat daripada tertipu’ atau lebih baik menyatakan ’kita harus hati-hati sampai terbukti bahwa itu benar’. Sikap ini bisa dipahami mengingat sepanjang sejarah banyak sekali orang yang ’ngaku-ngaku’ melihat Tuhan, padahal memiliki tujuan lain di balik itu.

Yohanes pembaptis adalah saksi sejati dari kehadiran Tuhan Yesus. Salah satu ciri orang yang sudah mengalami dan melihat kehadiran Tuhan dapat kita lihat dalam pribadi Yohanes Pembaptis, yaitu kerendahan hati. Ia tidak memiliki keinginan untuk membesarkan namanya. Ia mempersilahkan para muridnya untuk pergi mengikuti Yesus. Ia sangat sadar tugasnya cuma satu, yaitu mempersiapkan kehadiran Yesus, tidak ada motivasi tersembunyi di balik itu, walaupun ia sudah sangat terkenal.

Di saat dunia ini mengajarkan kita untuk meraih banyak prestasi dalam lingkup apa pun: sekolah, kantor, panggung politik, dan masih banyak lagi, Injil hari ini mengajarkan kita makna terdalam soal kerendahan hati ’membiarkan orang lain semakin besar dan kita semakin kecil’. Mari kita belajar dari Yohanes Pembaptis. Kita hanya mungkin menjadi rendah hati bila kita sudah sungguh-sungguh merasakan kehadiran Tuhan.

Doa: Ya Tuhan, ajarilah aku untuk secara nyata merasakan kehadiran-Mu sehingga semua yang aku lakukan dalam hidup ini semata-mata demi kemuliaan nama-Mu, dan bukan untuk kemuliaan dan kesombongan hidupku. Amin.

sumber:Ziarah Batin 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar