Minggu, 23 Januari 2011
Pekan Biasa III (H)
St. Yohanes Penderma; St. Ildephonsus; Sta. Martina;
B. Hendrikus Suso OP; B. Yosepha Maria dr Beniganim
Bacaan I: Yes. 8:23b–9:3
Mazmur : 27:1,4,13–14; R:1a
Bacaan II : 1Kor. 1:10–13,17
Bacaan Injil : Mat. 4:12–17/23
Tetapi waktu Yesus mendengar, bahwa Yohanes telah ditangkap, menyingkirlah Ia ke Galilea. Ia meninggalkan Nazaret dan diam di Kapernaum, di tepi danau, di daerah Zebulon dan Naftali, supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi Yesaya: ”Tanah Zebulon dan tanah Naftali, jalan ke laut, daerah seberang sungai Yordan, Galilea, wilayah bangsa-bangsa lain,—bangsa yang diam dalam kegelapan, telah melihat Terang yang besar dan bagi mereka yang diam di negeri yang dinaungi maut, telah terbit Terang.” Sejak waktu itulah Yesus memberitakan: ”Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”
Renungan
Dalam Injil hari ini, kita bisa mencatat dua hal penting, yaitu Yesus berkarya menunggu momen yang tepat dan Yesus berkarya dengan membentuk komunitas inti terlebih dahulu. Sebagai Putra Allah, kekuatan Ilahi sudah mengalir di dalam diri-Nya sejak semula. Maka, kita meyakini bahwa sebenarnya Yesus bisa melakukan apa pun sejak masa kecil-Nya atau masa remaja-Nya. Namun, sangat jelas kita lihat bahwa Yesus menahan diri untuk berkarya menunggu waktu yang tepat.
Bahkan dalam peristiwa di Kana, Yesus secara jelas mengatakan kepada ibu-Nya, ”Saat-Ku belum tiba”. Yesus baru memulai karya-Nya setelah Dia mendengar bahwa Yohanes Pembaptis ditangkap. Yesus yakin, itulah momen di mana Dia harus berkarya. Peran Yohanes Pembaptis untuk mempersiapkan jalan bagi-Nya sudah selesai. Sekarang adalah giliran-Nya. Intinya adalah ketaatan Yesus pada rencana Bapa-Nya.
Terkadang dalam hidup ini kita merasa memiliki kekuatan di dalam diri kita dan kita bisa melakukan apa pun. Namun, kita lupa bahwa sebenarnya semua talenta, kemampuan, dan kekuatan di dalam diri kita adalah karunia Tuhan. Kita hidup di dunia ini untuk menjalankan suatu misi yang diberikan Tuhan. Belajarlah dari Yesus yang tidak terburu-buru dan tidak sombong dengan kekuatan di dalam diri-Nya. Yesus menunggu pada saat yang tepat dan Dia taat pada kehendak Bapa-Nya.
Lebih jauh lagi, Yesus tidak mau bekerja sendirian. Yesus percaya, keberhasilan tugas perutusan dari Bapa-Nya hanya mungkin terjadi bila Dia melibatkan dan membentuk kader-kader untuk meneruskan karya itu. Yesus membentuk komunitas bersama Bapa-Nya. Tidak ada satu pun orang di dunia ini yang berhasil hidupnya karena dirinya sendiri. Kita membutuhkan dua hal yang sangat penting: rahmat Tuhan dan dukungan komunitas. Bagaimana dengan kita? Apakah kita menyadari hal itu?
Doa:Ya Yesus, ajarilah aku untuk belajar rendah hati bahwa dalam hidup ini aku membutuhkan rahmat pertolongan-Mu dan juga komunitas untuk bertumbuh. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar