Pekan Biasa VI (H) Onesimus; St. Porforios;B. Simon dr Cascia
Bacaan I :Kej 8:6-13, 20-22-,
Mzm 116: 12-13,14-15,18-19,
Bacaan Injil :Mrk 8:22-26

Renungan
Mengalami kebutaan mata tentulah tidak mengenakkan. Kita dapat membayangkan betapa bahagianya seseorang yang penglihatannya dapat pulih: dari tidak bisa melihat menjadi melihat dan mengamati segalanya dengan jelas.
Ketika seorang buta dibawa kepada Yesus untuk disembuhkan, Yesus memegang matanya, meludahi matanya, dan sekali lagi meletakkan tangan pada mata orang itu. Perlahan-lahan penglihatannya menjadi pulih. Walaupun Yesus dapat menyembuhkannya dengan jamahan seketika, tetapi Yesus berproses dengan si buta. Ia diantar secara bertahap untuk disembuhkan dan dengan demikian beriman kepada Tuhan.
Nuh juga harus bersabar menunggu surutnya air bah guna memastikan bumi sudah kering untuk mendirikan mezbah bagi Tuhan. Yesus juga menyampaikan poin-poin ajaran-Nya kepada para murid-Nya secara bertahap, walaupun Ia kadang kala menghadapi ketidakpahaman mereka. Ia sabar. Demikian juga, pemahaman kita akan Yesus merupakan suatu proses bertahap, tidak akan berhenti, dan membutuhkan ketekunan.
Selain itu, untuk mengerjakan mukjizat penyembuhan ini Yesus menghantar si buta ke luar kampung agar tidak disaksikan oleh banyak orang. Ketika penglihatan si buta sudah pulih, ia disuruh Yesus pulang ke rumahnya tanpa memasuki kampung. Tampak di sini kesederhanaan dan kerendahan hati Yesus. Ia tidak menghendaki kehebohan dan popularitas. Ia tidak mau dipuji karena perbuatan-Nya yang baik.
Doa: Tuhan Yesus Kristus, sembuhkanlah aku dari kebutaan hati dan pikiran yang menghalangi aku untuk melihat keselamatan-Mu. Berikanlah aku semangat kerendahan hati untuk menerima kebaikan-Mu. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar