Pekan Biasa V (H)St. Yohanes dr Matha; St. Hieronimus Emilianus;
Sta. Yosefina Bakhita
Bacaan I: Kej. 1:20–2:4a
Mazmur : 8:4–5,6–7,8–9; R: 2a
Bacaan Injil : Mrk. 7:1–13

Dengan demikian firman Allah kamu nyatakan tidak berlaku demi adat istiadat yang kamu ikuti itu. Dan banyak hal lain seperti itu yang kamu lakukan."
Renungan
Yesus terlibat perdebatan dengan kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat tentang hal-hal mana yang lebih esensial dan menjadi prioritas, dan mana yang bersifat luaran dan tidak utama. Kaum Farisi dan ahli-ahli Taurat berkutat pada hal mementingkan adat istiadat kaku dan mengesampingkan isi dan hakikat hukum Taurat. Dengan gampang mereka mengadili dan menghakimi orang lain. Dengan semena-mena mereka menanggungkan beban-beban berat pada orang-orang lain.
Yesus mengecam dengan menyebut mereka ”orang-orang munafik”. Mereka hanya berpura-pura memuliakan Allah dengan bibirnya, tetapi hati mereka jauh dari Dia. Mereka lebih mementingkan adat istiadat kaku dan mengabaikan Sabda Allah serta perintah cinta kasih-Nya. Memang, lebih mudah mengenal dan menilai hal-hal luaran, tidak esensial dan tidak penting, daripada mempraktikkan tuntutan-tuntutan mendasar dari perintah Allah seperti kasih yang ikhlas dan hormat terhadap sesama. Lebih gampang hidup munafik daripada hidup lurus dan benar. Lebih gampang mengamati perilaku orang lain daripada berbuat karya baik dan nyata. Lebih gampang menjadikan aturan-aturan atau hukum-hukum tertulis sebagai dalih menghakimi atau bertindak keras terhadap orang lain daripada menghayati dan mempraktikkan semangatnya.
Kita sering merasa serba tahu tentang perintah cinta kasih, tetapi dalam kenyataannya kita jauh dari pengamalannya. Sesungguhnya, menjadi pelaku cinta kasih Allah mencerminkan maksud Allah menciptakan kita menjadi gambar dan citra-Nya (Kej. 1:26).
Doa: Tuhan Yesus Kristus, ajarilah aku untuk menjadi seorang pelaku cinta kasih yang sejati dan jauhkanlah aku dari sikap dan perilaku munafik. Amin.
sumber:ZIARAH BATIN 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar