Rabu, 20 April 2011

Kamis, 21 April 2011(Ziarah Batin 2011)-Bacaan Injil : Yoh. 13:1–15

Kamis, 21 April 2011
KAMIS PUTIH (P)
St. Anselmus; St. Simon bar Sabbae;
St. Konradus dr Parzham

Bacaan I: Kel. 12:1–8,11–14
Mazmur : 116:12–13,15–16bc,17–18; R: 1Kor. 10:16
Bacaan II : 1Kor. 11: 23–26
Bacaan Injil : Yoh. 13:1–15


Sementara itu sebelum hari raya Paskah mulai, Yesus telah tahu, bahwa saat-Nya sudah tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sama seperti Ia senantiasa me­ngasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudah­annya. Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yesus tahu, bahwa Bapa-Nya telah menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan kembali kepada Allah. Lalu ba­­ngunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkan­nya pada pinggang-Nya, kemu­dian Ia menuang­kan air ke dalam sebuah basi, dan mulai mem­basuh kaki murid-murid-Nya lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus.Kata Petrus kepada-Nya, ”Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus kepadanya: ”Apa yang Kuperbuat, engkau tidak tahu seka­rang, tetapi engkau akan mengertinya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya: ”Engkau tidak akan membasuh kakiku sampai selama-lamanya.” Jawab Yesus: ”Jikalau Aku tidak membasuh engkau, engkau tidak mendapat bagian dalam Aku.” Kata Simon Petrus kepada-Nya, ”Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya: ”Barang siapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua.” Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata, ”Tidak semua kamu bersih.”
Sesudah Ia membasuh kaki mereka, Ia mengenakan pakaian-Nya dan kembali ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, ”Me­ngertikah kamu apa yang telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat, sebab memang Aku­lah Guru dan Tuhan. Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka kamu pun wajib saling membasuh kakimu; sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu.”



Renungan

Mengikuti dan setia kepada Yesus pada saat segalanya berjalan mulus, tidak ada sulitnya. Yang berat adalah mengikuti-Nya dalam segala aspek hidup: pahit dan manis, menyenangkan dan membosankan, ringan dan berat dalam perjalanan seluruh waktu, saat ditinggalkan, dan bahkan dikhianati.

Yesus menekankan murid-Nya untuk mampu memaafkan dan mengampuni. Bahkan, Yesus menyerahkan tubuh dan darah-Nya demi para murid-Nya. Mengikuti Yesus berarti meng­ulangi kedua aspek tindakan-Nya itu: saat sedih atau gembira; saat perasaan ringan atau pada saat pikiran terbebani. Kesetiaan itu diandaikan dalam semua situasi apa pun bentuk dan isinya. Kita harus memulai secara konkret dalam satu aspek agar dapat melaksanakan aspek lainnya.


Doa: Yesus, di jalan salib, Engkau terjatuh, tetapi bangkit lagi. Berilah aku kekuatan dan keberanian untuk selalu bangkit kembali dari tiap kesulitan. Amin.

sumber:Ziarah Batin 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar