Senin, 23 Mei 2011

Selasa, 24 Mei 2011,Pekan PASKAH V (Ziarah Batin 2011)-Bacaan Injil : Yoh. 14:27–31a

Selasa, 24 Mei 2011
Pekan PASKAH V (P)
SP Maria Pertolongan Orang Kristen
Sta. Yoana; SP Maria della Strada

Bacaan I: Kis. 14:19–28
Mazmur : 145:10–11,12–13ab,21; R: 11a
Bacaan Injil : Yoh. 14:27–31a


”Damai sejahtera Kutinggalkan ba­gi­mu. Damai sejahtera-Ku Kuberi­­kan ke­padamu, dan apa yang Ku­be­ri­kan tidak seperti yang diberikan oleh dunia ke­pa­damu. Janganlah gelisah dan gentar hati­mu. Kamu telah mendengar, bahwa Aku telah berkata kepadamu: Aku pergi, tetapi Aku datang kembali kepadamu. Sekiranya kamu mengasihi Aku, kamu tentu akan bersukacita karena Aku pergi kepada Bapa-Ku, sebab Bapa lebih besar dari pada Aku. Dan sekarang juga Aku mengatakannya ke­padamu sebelum hal itu terjadi, supaya kamu percaya, apabila hal itu terjadi. Tidak banyak lagi Aku berkata-kata dengan kamu, sebab penguasa dunia ini datang dan ia tidak berkuasa sedikit pun atas diri-Ku. Tetapi supaya dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku, bangunlah, marilah kita pergi dari sini.”


Renungan

Tidaklah mudah saat kita menghadapi situasi sulit oleh impitan persoalan, kita masih harus memberikan perhatian dan penghiburan kepada orang lain. Kecenderungan manusiawi yang terjadi adalah kita akan fokus pada diri sendiri untuk menyelesaikan persoalan pribadi daripada mengurusi persoalan orang lain. Orang merasa harus beres dahulu secara pribadi baru kemudian mulai menaruh perhatian kepada orang lain.

Dalam hal ini kita dapat belajar dari Paulus—dalam Bacaan Pertama—yang dengan gigih memberitakan tentang Yesus dan dengan demikian ia pun mendapat banyak perlawanan, siksaan, bahkan ancaman pembunuhan. Kendati demikian, kebaikan dan semangatnya tidak pernah surut, bahkan di tengah kesulitan hidupnya dia masih menaruh perhatian bagi jemaat di Listra, Ikonium, dan Antiokhia dengan memberikan penghiburan serta peneguhan bagi mereka.

Kita pun mampu untuk melakukan seperti yang dibuat Paulus. Di tengah dan kerapuhan serta keterbatasan yang kita miliki, hidup kita dapat menjadi perhatian dan peneguhan bagi orang lain sejauh kita yakin bahwa Tuhan menguasai hidup kita.

Doa: Ya Tuhan, kini aku menyadari bahwa dalam kerapuhan dan persoalanku, aku masih bisa melakukan banyak hal
berguna bagi sesama. Aku ingin menjadi penyalur berkat-Mu bagi sesama melalui hidupku apa adanya. Amin.

sumber:Ziarah Batin 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar