Jumat, 29 Juli 2011
Pekan Biasa XVII Pw Sta. Marta, Maria, dan Lazarus, Sahabat Tuhan (P) St. Simplisius; St. Faustinus dan Beatriks
Bacaan I: 1Yoh. 4:7–16
Mazmur : 34:2–3,4–5,6–7,8–9,10–11
Bacaan Injil : Yoh. 11:19–27
Di situ banyak orang Yahudi telah datang kepada Marta dan Maria untuk menghibur mereka berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah. Maka kata Marta kepada Yesus: ”Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta: ”Saudaramu akan bangkit.” Kata Marta kepada-Nya: ”Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus: ”Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta: ”Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia.”
Renungan
Dialog Yesus dan Marta dalam perikop Injil tadi adalah bagian dari kisah panjang tentang Yesus membangkitkan Lazarus dari mati. Suatu perbuatan mukjizat yang tiada taranya. Di sini Yesus hendak memperlihatkan ke-Allah-an-Nya yang berkuasa atas maut. Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Mesias, Anak Allah, yang datang ke dunia.
Pertanyaan kita, mengapa Yesus mau melakukan mukjizat ini justru kepada Lazarus? Siapakah Maria dan Marta itu sampai Yesus mau datang ke rumah mereka dan mau menggunakan kuasa-Nya sebagai Allah, yang dapat membangkitkan orang mati? Jawabannya tiada lain adalah karena KASIH. Maria dan Marta amat mengasihi Yesus dan mereka terlihat saling mengasihi. Kasih itulah yang membuka mata hati Marta untuk mengenal Yesus lebih dalam sebagai Mesias. ”Siapa yang tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih” (1Yoh. 4:8). Oleh karena kasih yang sama, Yesus diutus Bapa untuk datang kepada kita, supaya kita hidup oleh-Nya (bdk. 1Yoh. 4:9).
Peringatan wajib Santa Marta, Maria, dan Lazarus ini hendaknya menggerakkan hati kita untuk semakin bertumbuh dalam kasih itu—kasih yang semakin dalam kepada Allah dan sesama. Hanya dengan mengasihi seperti Yesus mengasihi, kita pantas menjadi sahabat Yesus yang terkasih.
Doa
Tuhan Yesus, aku bersyukur menjadi sahabat-Mu. Semoga aku semakin dalam mengenal-Mu dan semakin luas dalam mengasihi sesamaku. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar