Sabtu, 9 Juli 2011
Pekan Biasa XIV (H)
Sta. Veronika dr Binasko; B. Yohana Scopelli; St. Adrian Fortescue; St. Nikolaus Pick; Sta. Hermina
Bacaan I : Kej. 49:29–32; 50:15–26b
Mazmur : 105:1–2,3–4,6–7; R: 69:33
Bacaan Injil : Mat. 10:24–33
”Seorang murid tidak lebih daripada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya. Cukuplah bagi seorang murid jika ia menjadi sama seperti gurunya dan bagi seorang hamba jika ia menjadi sama seperti tuannya. Jika tuan rumah disebut Beelzebul, apalagi seisi rumahnya.
Jadi janganlah kamu takut terhadap mereka, karena tidak ada sesuatu pun yang tertutup yang tidak akan dibuka dan tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui. Apa yang Kukatakan kepadamu dalam gelap, katakanlah itu dalam terang; dan apa yang dibisikkan ke telingamu, beritakanlah itu dari atas atap rumah. Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.
Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekor pun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak Bapamu. Dan kamu, rambut kepalamu pun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena kamu lebih berharga daripada banyak burung pipit.
Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga. Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga.”
Renungan
Yesus sebagai guru mengingatkan para murid-Nya untuk mewartakan Kerajaan Allah dengan penuh keberanian. ”Jangan takut terhadap mereka” (Mat. 10:26) mengindikasikan bahwa para murid tidak boleh takut terhadap roh kejahatan seperti yang ditegaskan dalam ayat sebelumnya, ”Yesus memanggil kedua belas murid-Nya dan memberi kuasa kepada mereka untuk mengusir roh-roh jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan kelemahan” (Mat. 10:1). Para murid diperintahkan untuk mengalahkan kuasa iblis, bukan untuk takut kepadanya. Para murid hanya boleh takut kepada Allah yang berkuasa atas mati dan hidupnya manusia. Yang dimaksud dengan takut kepada Allah adalah takwa dan taat pada kehendak-Nya, yang bertujuan demi kebaikan dan keselamatan manusia itu sendiri.
Allah yang menguasai kehidupan adalah Allah yang menghargai kehidupan manusia itu. Para murid dan setiap kita berharga di mata-Nya melebihi ciptaan lainnya. Karena itu, Allah tidak akan membiarkan manusia hancur di tangan iblis yang mau merusak hidup manusia. Allah bahkan akan menjaga sampai setiap helaian rambut manusia dan tidak akan dibiarkan hilang sehelai pun.
Doa
Ya Tuhan Allah, aku bersyukur karena Engkau menjadikan aku berharga di mata-Mu dan Engkau tidak akan membiarkan aku dikalahkan oleh roh kejahatan. Berkatilah aku selalu agar mampu mengalahkan roh kejahatan yang akan merusak kehidupanku. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar