Rabu, 17 Agustus 2011
HARI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA (P) St. Gregorius Thaumaturgos; St. Gregorius dr Tours
Bacaan I: Sir. 10:1–8
Mazmur : 101:1a,2ac,3a,6-7; R: Gal. 5:13
Bacaan II : 1Ptr. 2:13–17
Bacaan Injil : Mat. 22:15–21
Kemudian pergilah orang-orang Farisi; mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan. Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama-sama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: ”Guru, kami tahu, Engkau adalah seorang yang jujur dan dengan jujur mengajar jalan Allah dan Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka itu lalu berkata: ”Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka membawa suatu dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: ”Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: ”Gambar dan tulisan Kaisar.” Lalu kata Yesus kepada mereka: ”Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”
Renungan
Republik Indonesia hari ini genap berusia 66 tahun. Artinya sudah puluhan kali juga kita merayakannya dengan kegembiraan. Ada pidato kenegaraan pimpinan-pimpinan bangsa. Ada upacara bendera di mana-mana. Ada renungan suci dalam keheningan malam di taman makam pahlawan. Ada pawai dan karnaval meriah dari gang-gang sempit sampai ke jalan-jalan raya. Ada lomba panjat pinang, lomba makan kerupuk, lomba balap karung, dan sebagainya. Inilah saat sarat makna bagi sebuah komunitas multikultur, multietnik, dan multireligi yang memproklamasikan dirinya menjadi sebuah bangsa dan negara berdaulat pada tahun 1945.
Mengisi kemerdekaan bukan sekadar merayakan 17 Agustus setiap tahun. Kemerdekaan harus diwujudkan dan dialami dalam perilaku hidup sehari-hari warga negaranya. Para pemimpinnya jujur dan berwibawa. Rakyatnya hidup damai dan sejahtera. Seluruh komponen bangsa boleh ambil bagian, sekaligus boleh menimba manfaat maksimal dari kehidupan berbangsa dan bernegara.
Sebagai murid Kristus kita juga harus berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan. ”Berikanlah kepada kaisar yang menjadi hak kaisar...”, sabda Yesus ini bergema kembali dalam hati kita hari ini. Dirgahayu Republik Indonesia...!
Doa: Allah Pencipta Semesta Alam, aku bersyukur menjadi bagian dari bangsa ini. Rasa syukurku akan kuungkapkan dalam partisipasiku mengisi kemerdekaan melalui karya-karya yang berguna bagi sesamaku. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar