Rabu, 3 Agustus 2011
Pekan Biasa XVIII (H)
St. Stefanus I, Paus
Bacaan I : Bil. 13:1–2a,25–14:1,26–29,34–35
Mazmur : 106:6–7a,13–14,21–22,23; R: 4a
Bacaan Injil : Mat. 15:21–28
Lalu Yesus pergi dari situ dan menyingkir ke daerah Tirus dan Sidon. Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: ”Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita.” Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: ”Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak.” Jawab Yesus: ”Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.” Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: ”Tuhan, tolonglah aku.” Tetapi Yesus menjawab: ”Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing.” Kata perempuan itu: ”Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: ”Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki.” Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Renungan
Baliho raksasa dipasang di sudut jalan strategis untuk mengiklankan sebuah acara rohani ”Mukjizat & Penyembuhan” yang akan dilakukan oleh sekelompok penginjil terkenal dari luar negeri. Banyak yang mencibir. Banyak juga yang percaya lalu berbondong-bondong mendatanginya. Ada yang disembuhkan total. Ada yang disembuhkan sesaat. Namun, banyak juga yang tidak mengalami apa-apa. Itulah realitas kehidupan, sekaligus kesaksian iman yang dipertontonkan di zaman modern ini.
Atas perintah Allah, Musa mengutus beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang berlimpah susu dan madu, bakal tempat tinggal mereka sebagai bangsa yang merdeka. Namun, banyak yang berkhianat menyampaikan kabar burung, yang membuat orang Israel menjadi ketakutan dan meragukan rencana Allah bagi mereka. Maka rencana memasuki Tanah Terjanji harus tertunda 40 tahun lamanya. Iman dikalahkan oleh kabar burung. Hal kebalikannya terjadi di zaman Yesus. Seorang wanita Kanaan menaruh kepercayaan bahwa Yesus akan menyembuhkan anak perempuannya yang kerasukan setan dan sangat menderita. Dan totalitas imannya kemudian berbuah nyata dalam hidupnya.
Iman adalah penyerahan diri yang total kepada kehendak Allah. Allah tidak akan pernah tinggal diam membiarkan umat kesayangan-Nya dalam kesulitan. Sudahkah kita memiliki iman seperti itu?
Doa
Tuhan, jadikan diriku sebagai tanah subur bagi bertumbuhnya benih iman yang telah Kautaburkan. Amin.
sumber:Ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar