Pekan Biasa XXVIII (H)
St. Yohanes Ogilvie; St. Kalistus I, Paus; B. Gundisalvus dr Lagos; B. Gonzalo dr Lagos
Bacaan I : Rm. 4:1–8
Mazmur : 32:1–2,5,11; R: 7
Bacaan Injil : Luk. 12:1–7

Renungan
Kemunafikan berarti bahwa manusia tidak menampakkan apa dan siapa sebenarnya dirinya. Dia adalah seorang actor atau pemain drama. Demikianlah orang-orang Farisi di zaman Yesus, mereka menampakkan diri seolah-olah mereka itu sangat suci dan baik. Hati mereka penuh dengan kejahatan. Hidup mereka penuh dengan kebusukan.
Yesus mengajarkan kita agar tidak takut akan sesama manusia yang walaupun membunuh dan menghabiskan nyawa kita, tetapi tidak punya kuasa lagi untuk kehidupan selanjutnya. Sebaliknya, kita selayaknya takut akan Allah. Takut akan Allah dalam bahasa Kitab Suci adalah suatu sikap hormat, sembah, dan bakti bagi Dia yang menciptakan kita dengan cinta dan menopang kita dengan kerahiman-Nya. Inilah sikap yang dituntut oleh Allah (bdk. Im. 25:17). Hanya
Allah yang patut ditakuti, disembah, dan dihormati karena Dialah yang memiliki hidup yang kekal. Dia tidak akan melupakan apa yang Dia ciptakan dengan penuh kasih. Dia tidak menginginkan kita binasa karena kita adalah milik pusaka-Nya. Sekalipun kita kehilangan nyawa di tengah pergulatan dunia yang menentang kita karena nama-Nya, kita tidak akan binasa, tetapi memperoleh hidup yang kekal.
Doa
Ya Tuhan Pelindungku, biarlah aku hanya takut akan Dikau, Allah yang menjanjikanku kehidupan yang kekal. Amin.
sumber :ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar