Kamis, 13 Oktober 2011
Pekan Biasa XXVIII (H) St. Eduardus; Sta. Eustokia; B. Honoratus Kosminski; B. Aleksandrina Maria da Costa
Bacaan I: Rm. 3:21–30a
Mazmur : 130:1–2,3–4b,4c–6; R: 7
Bacaan Injil : Luk. 11:47–54
”Celakalah
kamu, sebab kamu membangun makam nabi-nabi, tetapi nenek moyangmu
telah membunuh mereka. Dengan demikian kamu mengaku, bahwa kamu
membenarkan perbuatan-perbuatan nenek moyangmu, sebab mereka telah
membunuh nabi-nabi itu dan kamu membangun makamnya. Sebab itu hikmat
Allah berkata: Aku akan mengutus kepada mereka nabi-nabi dan rasul-rasul
dan separuh dari antara nabi-nabi dan rasul-rasul itu akan mereka
bunuh dan mereka aniaya, supaya dari angkatan ini dituntut darah semua
nabi yang telah tertumpah sejak dunia dijadikan, mulai dari darah Habel
sampai kepada darah Zakharia yang telah dibunuh di antara mezbah dan
Rumah Allah. Bahkan, Aku berkata kepadamu: Semuanya itu akan dituntut
dari angkatan ini. Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat, sebab kamu
telah mengambil kunci pengetahuan; kamu sendiri tidak masuk ke dalam dan
orang yang berusaha untuk masuk ke dalam kamu halang-halangi.”
Dan
setelah Yesus berangkat dari tempat itu, ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi terus-menerus mengintai dan membanjiri-Nya dengan
rupa-rupa soal. Untuk itu mereka berusaha memancing-Nya, supaya mereka
dapat menangkap-Nya berdasarkan sesuatu yang diucapkan-Nya.
Renungan
Para
nabi seperti Elia, Yeremiah, dan Amos disiksa dan dibunuh oleh para
pemimpin agama Yahudi. Di zaman Raja Ahab (2Raj. 2:16) dan Yoyakim
(Yer. 26:1–23) banyak nabi—yang tidak diketahui namanya—dibunuh secara
massal. Di Zaman Yesus, mereka membangun tugu-tugu peringatan bagi para
nabi yang dibunuh oleh nenek moyang mereka sendiri. Mereka mungkin mau
menunjukkan rasa hormat dan kagum terhadap para nabi dahulu. Namun,
Yesus membongkar kemunafikan mereka yang hanya mengelabui mata orang
dengan penghargaan mereka yang semu, tetapi menolak kehadiran nabi di
tengah mereka.
Para ahli Taurat dikecam oleh Yesus karena
mereka yang merupakan pemegang kunci pengetahuan tentang Allah, bukan
saja menutup diri dari anugerah surga yang dijanjikan, tetapi justru
menghalangi orang lain untuk masuk ke dalam Kerajaan Allah. Ajaran
Tuhan itu sederhana. Janganlah ajaran itu dibuat sedemikian kompleks
sehingga orang lain tidak bisa mengerti atau malah tidak punya kemauan
dan kemampuan untuk mendalami ajaran-ajaran Tuhan. Banyak orang awam
yang tidak lagi mau bersusah payah untuk mendalami ajaran Tuhan dan
mereka mengharapkan para pastor saja, atau pengkhotbah yang akan
menjelaskan kepada mereka.
Doa: Tuhan Yesus,
terangilah aku selalu dengan Roh Kudus-Mu agar aku bisa menjadi
penuntun bagi sesamaku untuk menikmati sukacita kehidupan yang Engkau
janjikan bagi semua orang. Amin.
sumber :ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar