Jumat, 7 Oktober 2011
Pekan Biasa XXVII
Pw SP Maria, Ratu Rosario (P)
Bacaan I : Yl. 1:13–15; 2:1–2
Mazmur : 9:2–3,6,16,8–9; R: 9a
Bacaan Injil : Luk. 11:15–26
Tetapi
ada di antara mereka yang berkata: ”Ia mengusir setan dengan kuasa
Beelzebul, penghulu setan.” Ada pula yang meminta suatu tanda dari
sorga kepada-Nya, untuk mencobai Dia. Tetapi Yesus mengetahui pikiran
mereka lalu berkata: ”Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa,
dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh. Jikalau
Iblis itu juga terbagi-bagi dan melawan dirinya sendiri, bagaimanakah
kerajaannya dapat bertahan? Sebab kamu berkata, bahwa Aku mengusir
setan dengan kuasa Beelzebul. Jadi jika Aku mengusir setan dengan kuasa
Beelzebul, dengan kuasa apakah pengikut-pengikutmu mengusirnya? Sebab
itu merekalah yang akan menjadi hakimmu. Tetapi jika Aku mengusir setan
dengan kuasa Allah, maka sesungguhnya Kerajaan Allah sudah datang
kepadamu. Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga
rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya. Tetapi jika seorang
yang lebih kuat dari padanya menyerang dan mengalahkannya, maka orang
itu akan merampas perlengkapan senjata, yang diandalkannya, dan akan
membagi-bagikan rampasannya. Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku
dan siapa tidak mengumpulkan bersama Aku, ia mencerai-beraikan. Apabila
roh jahat keluar dari manusia, ia pun mengembara ke tempat-tempat yang
tandus mencari perhentian, dan karena ia tidak mendapatnya, ia
berkata: Aku akan kembali ke rumah yang telah kutinggalkan itu. Maka
pergilah ia dan mendapati rumah itu bersih tersapu dan rapi teratur.
Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat dari
padanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan
orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula.”
Renungan
Keberhasilan
Yesus mengusir setan dan membuat orang bisu bisa berbicara kembali
telah memancing reaksi banyak orang. Mereka menggunakan logika dinamika
relasi manusia yang sangat pragmatis: yang menjinakkan penjahat adalah
para penjahat sendiri karena mereka adalah sahabat. Kita tahu bahwa
persahabatan yang dibangun atas dasar pragmatisme sesaat tidaklah
bertahan. Pasti suatu saat mereka akan terpecah belah juga dan hancur.
Mereka menuduh
Yesus mengusir setan dengan Beelzebul, si raja
setan. Yesus menjawab tuduhan mereka dengan menyingkapkan kebenaran
bahwa kerajaan yang terpecah belah tidak akan bertahan. Persahabatan
yang semu tidak akan bertahan.
Yesus menegaskan bahwa
hanya dengan kuasa Allahlah Dia mampu mengalahkan dan menghancurkan
kuasa setan. Namun, setan yang dikalahkan dengan kuasa Ilahi masih
mengembara mencari hati yang tandus dan kering. Bisa saja dia kembali
ke ”rumah yang kosong”, hati yang kosong dari orang yang disembuhkan
dan merusak jiwa orang tersebut dari dalam dengan lebih dahsyat. Oleh
karena itu, jangan kita biarkan hati kita kosong dan tandus. Kita
hendaknya senantiasa mengisi hati kita dengan kehadiran kuasa Allah.
Doa
Yesus,
Penyembuh Yang Agung, datang dan tinggallah dalam hatiku agar aku
senantiasa mampu mengusir kuasa setan yang setiap saat mau menggerogoti
hidupku. Amin.
sumber :ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar