Rabu, 5 Oktober 2011
Pekan Biasa XXVII (H)
B. Eugenius Bossilkoff; B. Albertus Marvelli; Sta. Anna Maria Gallo; B. Raymundus dr Kapua
Bacaan I : Yun. 4:1–11
Mazmur : 86:3–4,5–6,9–10; R: 15b
Bacaan Injil : Luk. 11:1–4
Pada
suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia
berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya:
”Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada
murid-muridnya.” Jawab Yesus kepada mereka: ”Apabila kamu berdoa,
katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu.
Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah
kami akan dosa kami, sebab kami pun mengampuni setiap orang yang
bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
Renungan
Seorang
ayah begitu bangga meminta anaknya untuk memimpin doa sebelum makan
dalam kehadiran seorang pastor di keluarga mereka. Si anak mengucapkan
doa Bapa Kami. Sang ayah dengan nada kesal berkomentar, ”Kenapa tidak
doa spontan, Nak!”
Doa Bapa Kami, karena begitu sering dan
secara rutin dihafal serta diucapkan, seolah-olah tidak bermakna lagi.
Padahal, itu adalah doa warisan indah yang Kristus tinggalkan bagi
kita. Kita terkadang lebih tersentuh dengan doa spontan yang
indah-indah, yang panjang dan penuh dengan kata-kata seolah-olah
membuat Allah terkesan.
Para guru, rabi di zaman Yesus,
selalu mengajarkan doa pendek kepada para pengikutnya. Yesus pun
mengajarkan doa Bapa Kami kepada murid-murid-Nya. Doa yang pendek itu
bukan bermaksud agar para murid gampang menghafal dan melafalkannya.
Doa ini sungguh merangkul segala sesuatu tentang Tuhan, kita, dan
relasi kita dengan Tuhan. Di atas segalanya, doa itu merupakan ungkapan
suatu relasi yang intim dan kesatuan yang mendalam antara Yesus dan
Allah yang Dia sapa sebagai Abba atau Bapa. Kita pun di ajak-Nya untuk
menyapa Allah sebagai Bapa, yang penuh perhatian, berbelas kasihan, dan
peduli akan kita, anak-anak-Nya.
Doa
Ya Allah Bapa, sadarkan aku selalu bahwa Engkau adalah Bapaku yang peduli akan diriku, anak kesayangan-Mu. Amin.
sumber :ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar