Pekan Biasa XXXIII (H)Sta. Margarita dr Skotlandia; St. Rochus Gonzales;
St. Yohanes de Castillo; St. Alphonsus Rodrigues; Sta. Getrudis dr Hefta
Bacaan I: 2Mak. 7:1,20–31
Mazmur : 17:1,5–6,8b,15; R: 15b
Bacaan Injil : Luk. 19:11–28
Untuk
mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya
dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka
menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan. Maka Ia berkata:
”Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk
dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. Ia
memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada
mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang
kembali. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu
mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang
ini menjadi raja atas kami. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah
ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang
telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka
masing-masing.Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina. Katanya kepada orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota. Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah menghasilkan lima mina. Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah lima kota. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur. Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri.” (Bacaan selengkapnya lihat Alkitab...)
Renungan
Perumpamaan yang dikatakan Yesus hari ini menggambarkan dua tipe orang, yaitu pejuang dan pecundang. Seorang pejuang akan berjuang keras mengembangkan apa yang dipercayakan kepadanya semaksimal mungkin. Sementara seorang pecundang, tidak akan melakukan apa pun karena takut bertanggung jawab, takut gagal.
Memang mengemban suatu tanggung jawab itu penuh risiko dan berpotensi gagal, tetapi kalau dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan sesuatu yang berlipat ganda. Semoga kita menjadi pejuang-pejuang sejati, yang tidak takut mengambil risiko betapa pun berat tanggung jawab yang dipercayakan kepada kita.
Doa: Tuhan, bantulah aku agar menjadi orang yang setia terhadap tanggung jawab yang dipercayakan kepadaku. Amin.
sumber :ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar