Rabu, 16 November 2011
Pekan Biasa XXXIII (H)Sta. Margarita dr Skotlandia; St. Rochus Gonzales;
St. Yohanes de Castillo; St. Alphonsus Rodrigues; Sta. Getrudis dr Hefta
Bacaan I: 2Mak. 7:1,20–31
Mazmur : 17:1,5–6,8b,15; R: 15b
Bacaan Injil : Luk. 19:11–28
Untuk
mereka yang mendengarkan Dia di situ, Yesus melanjutkan perkataan-Nya
dengan suatu perumpamaan, sebab Ia sudah dekat Yerusalem dan mereka
menyangka, bahwa Kerajaan Allah akan segera kelihatan. Maka Ia berkata:
”Ada seorang bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk
dinobatkan menjadi raja di situ dan setelah itu baru kembali. Ia
memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan sepuluh mina kepada
mereka, katanya: Pakailah ini untuk berdagang sampai aku datang
kembali. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu
mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan: Kami tidak mau orang
ini menjadi raja atas kami. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah
ia dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang
telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka
masing-masing.
Orang yang pertama datang dan berkata: Tuan, mina
tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina. Katanya kepada
orang itu: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau
telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas
sepuluh kota. Datanglah yang kedua dan berkata: Tuan, mina tuan telah
menghasilkan lima mina. Katanya kepada orang itu: Dan engkau, kuasailah
lima kota. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata: Tuan, inilah mina
tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan
tuan, karena tuan adalah manusia yang keras; tuan mengambil apa yang
tidak pernah tuan taruh dan tuan menuai apa yang tidak tuan tabur.
Katanya kepada orang itu: Hai hamba yang jahat, aku akan menghakimi
engkau menurut perkataanmu sendiri.” (Bacaan selengkapnya lihat
Alkitab...)
Renungan
Perumpamaan
yang dikatakan Yesus hari ini menggambarkan dua tipe orang, yaitu
pejuang dan pecundang. Seorang pejuang akan berjuang keras
mengembangkan apa yang dipercayakan kepadanya semaksimal mungkin.
Sementara seorang pecundang, tidak akan melakukan apa pun karena takut
bertanggung jawab, takut gagal.
Memang mengemban suatu
tanggung jawab itu penuh risiko dan berpotensi gagal, tetapi kalau
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh akan menghasilkan sesuatu yang
berlipat ganda. Semoga kita menjadi pejuang-pejuang sejati, yang tidak
takut mengambil risiko betapa pun berat tanggung jawab yang
dipercayakan kepada kita.
Doa: Tuhan, bantulah aku agar menjadi orang yang setia terhadap tanggung jawab yang dipercayakan kepadaku. Amin.
sumber :ziarah batin 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar