Jumat, 27 Januari 2012
Pekan Biasa III (H)
Sta. Angela Merici; St. Gabriel dr Bunda Berdukacita;
St. Robertus, Alberikus, dan Stefanus
Bacaan I: 2Sam. 11:1–4a.5–10a.13–17
Mazmur : 51:3–4.5–6a.6bc–7.10–11; R: lh.3a
Bacaan Injil : Mrk. 4:26–34
Lalu kata Yesus: ”Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang
yang menaburkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada
siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu
makin tinggi, bagaimana terjadinya tidak diketahui orang itu. Bumi
dengan sendirinya mengeluarkan buah, mula-mula tangkainya, lalu
bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu.
Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, sebab
musim menuai sudah tiba.” Kata-Nya lagi: ”Dengan apa hendak kita
membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah
hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi
yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada
segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia
tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan
mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara
dapat bersarang dalam naungannya.”Dalam banyak perumpamaan yang semacam
itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian
mereka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak berkata-kata kepada mereka,
tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala sesuatu secara
tersendiri.
Renungan
Ketika para misionaris datang ke daerah-daerah misi, seperti misalnya
Papua, mereka tidak hanya mewartakan Injil tentang Yesus Kristus, tetapi
juga mengangkat harkat dan martabat orang-orang setempat, melalui
pendidikan, kesehatan, pemberdayaan manusia, dsb. Mereka menjadi sadar
bahwa mereka tidak dapat mengharapkan hasil yang instan, mereka tidak
akan langsung melihat dan merasakan hasil karya mereka. Ada seorang
misionaris Belanda yang memberi nasihat kepada misionaris muda Indonesia
sebagai berikut: ”Bekerja di sini jangan harap akan melihat hasil
kerjamu.
Butuh waktu 100 tahun untuk melihat hasil kerja sekarang.”
Dalam Injil Yesus mengajar tentang Kerajaan Allah dengan menggunakan
perumpamaan tentang penabur benih (bdk. Mrk. 4:26–29) dan biji sesawi
(bdk. Mrk. 4:30–34). Pesan kedua perumpamaan ini ialah benih dan biji
sesawi tumbuh tanpa banyak disadari dan butuh waktu yang cukup untuk
menjadi besar dan membawa hasil. Perlu kesabaran sambil memelihara
dengan baik agar lingkungannya memberi kesuburan bagi pertumbuhannya.
Demikian juga dengan iman dan Kerajaan Allah. Perlu waktu, usaha,
kesabaran dan penciptaan lingkungan yang baik agar iman dan Kerajaan
Allah bertumbuh dan berkembang, lalu menghasilkan buah-buahnya. Maka
pentinglah kita tidak terburu-buru, perlu bersabar dan bertekun. Dalam
pertumbuhan itu bukan kita sendiri yang berperan tetapi kita perlu
memberi ruang pada Allah yang memberi kehidupan itu.
Doa: Tuhan Yesus Kristus, tumbuh-kembangkanlah benih iman dalam
diriku agar membawa buah-buah kebaikan dan cinta kasih kepada
orang-orang lain dan lingkungan sekitar di mana aku berada. Amin.
sumber :ziarah batin 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar