Kamis, 26 Januari 2012

Jumat, 27 Januari 2012~Sta. Angela Merici; St. Gabriel dr Bunda Berdukacita

Jumat, 27 Januari 2012
Pekan Biasa III (H)

Sta. Angela Merici; St. Gabriel dr Bunda Berdukacita;
St. Robertus, Alberikus, dan Stefanus

Bacaan I: 2Sam. 11:1–4a.5–10a.13–17
Mazmur : 51:3–4.5–6a.6bc–7.10–11; R: lh.3a
Bacaan Injil : Mrk. 4:26–34



Lalu kata Yesus: ”Beginilah hal Kerajaan Allah itu: seumpama orang yang mena­burkan benih di tanah, lalu pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, dan benih itu mengeluarkan tunas dan tunas itu makin tinggi, bagaimana terja­di­nya tidak diketahui orang itu. Bumi dengan sen­dirinya mengeluarkan buah, mula-mula tang­kainya, lalu bulirnya, kemudian butir-butir yang penuh isinya dalam bulir itu. Apabila buah itu sudah cukup masak, orang itu segera menyabit, se­bab musim menuai sudah tiba.” Kata-Nya lagi: ”Dengan apa hendak kita membandingkan Kerajaan Allah itu, atau dengan perumpamaan manakah hendaknya kita menggambarkannya? Hal Kerajaan itu seumpama biji sesawi yang ditaburkan di tanah. Memang biji itu yang paling kecil dari pada segala jenis benih yang ada di bumi. Tetapi apabila ia ditaburkan, ia tumbuh dan menjadi lebih besar dari pada segala sayuran yang lain dan mengeluarkan cabang-cabang yang besar, sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya.”Dalam banyak perumpamaan yang semacam itu Ia memberitakan firman kepada mereka sesuai dengan pengertian me­reka, dan tanpa perumpamaan Ia tidak ber­­kata-kata kepada mereka, tetapi kepada murid-murid-Nya Ia menguraikan segala se­suatu secara tersendiri.
Renungan
Ketika para misionaris datang ke daerah-daerah misi, seperti misalnya Papua, mereka tidak hanya mewartakan Injil tentang Yesus Kristus, tetapi juga mengangkat harkat dan martabat orang-orang setempat, melalui pendidikan, kesehatan, pemberdayaan manusia, dsb. Mereka menjadi sadar bahwa mereka tidak dapat mengharapkan hasil yang instan, mereka tidak akan langsung melihat dan merasakan hasil karya mereka. Ada seorang misionaris Belanda yang memberi nasihat kepada misionaris muda Indonesia sebagai berikut: ”Bekerja di sini jangan harap akan melihat hasil kerjamu.
Butuh waktu 100 tahun untuk melihat hasil kerja sekarang.”
Dalam Injil Yesus mengajar tentang Kerajaan Allah dengan menggunakan perumpamaan tentang penabur benih (bdk. Mrk. 4:26–29) dan biji sesawi (bdk. Mrk. 4:30–34). Pesan kedua per­umpamaan ini ialah benih dan biji sesawi tumbuh tanpa banyak disadari dan butuh waktu yang cukup untuk menjadi besar dan membawa hasil. Perlu kesabaran sambil memelihara de­ngan baik agar lingkungannya memberi kesuburan bagi pertumbuhannya. Demikian juga dengan iman dan Kerajaan Allah. Perlu waktu, usaha, kesabaran dan penciptaan lingkungan yang baik agar iman dan Kerajaan Allah bertumbuh dan berkembang, lalu menghasilkan buah-buahnya. Maka pentinglah kita tidak terburu-buru, perlu bersabar dan bertekun. Dalam pertumbuhan itu bukan kita sendiri yang berperan tetapi kita perlu memberi ruang pada Allah yang memberi kehidupan itu.

Doa: Tuhan Yesus Kristus, tumbuh-kembangkanlah benih iman dalam diriku agar mem­bawa buah-buah kebaikan dan cinta kasih kepada orang-orang lain dan lingkungan sekitar di mana aku berada. Amin.

sumber :ziarah batin 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar