Jumat, 06 Januari 2012

Sabtu, 7 Januari 2012

Sabtu, 7 Januari 2012
HARI BIASA MASA NATAL (P)
St. Raymundus dr Penafort; St. Lusianus
Bacaan I: 1 Yoh. 5:14–21
Mazmur : 149:1–2.3–4.5.6a.9b; R: 4a
Bacaan Injil : Yoh. 2:1–12








Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ; Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu. Ketika me­­re­ka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata ke­­pa­da-Nya: ”Mereka kehabisan anggur.” Kata Yesus kepadanya: ”Mau apakah engkau dari pa­da-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba.” Tetapi ibu Yesus ber­kata kepada pelayan-pelayan: ”Apa yang dika­takan kepadamu, buatlah itu!”


Di situ ada enam tempayan yang disediakan un­tuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung. Yesus ber­kata kepada pelayan-pelayan itu: ”Isilah tem­payan-tempayan itu penuh dengan air.” Dan mereka pun mengisinya sampai penuh. Lalu kata Yesus kepada mereka: ”Sekarang ce­­dok­lah dan bawalah kepada pemimpin pes­ta.” Lalu mereka pun membawanya. Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu—dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya—ia memanggil mempelai laki-laki, dan berkata kepadanya: ”Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang.” Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya. Sesudah itu Yesus pergi ke Kapernaum, bersama-sama dengan ibu-Nya dan saudara-saudara-Nya dan murid-murid-Nya, dan mereka tinggal di situ hanya beberapa hari saja.

Renungan
Bagi orang beriman doa merupakan sesuatu yang esensial dan tidak terpisahkan dari hidupnya. Melalui doa kita mengakui kekuasaan dan kebaikan Allah serta kebutuhan dan ketergantungan kita. Oleh karena itu, dalam kebutuhan manusiawi kita Dia kita puji, sembah, muliakan. Kepada-Nya kita mengucap syukur dan menyampaikan permohonan-permohonan kita.

Rasul Yohanes meyakinkan kita bahwa ”Allah mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada-Nya menurut kehendak-Nya” (1Yoh. 5:14). Sering kali kita lebih cenderung meminta agar doa-doa kita dikabulkan menurut selera, kemauan atau kehendak kita, seakan-akan kita memaksa Allah untuk memenuhi permintaan kita. Ketika kita meminta sesuatu menurut kehendak-Nya, kita mengungkapkan kepasrahan dan iman kita kepada Dia yang kita akui berkuasa dan mahabaik kepada kita. Ia mengetahui waktu yang tepat bagi kita.

Ketika Yesus dan ibu-Nya, Maria, hadir di pesta nikah di Kana, Maria peka akan kebutuhan anggur yang baru. Ia datang kepada Putra-Nya dan berkata: ”Mereka kehabisan anggur.” Maria tidak berkata banyak. Kata-katanya singkat dan padat. Ia memasrahkan semuanya kepada Yesus. Yesus memahami kebutuhan yang ada. Ia tahu tindakan apa yang harus diambil dan kapan. Yesus dan Maria hadir tepat pada waktunya di Kana dan juga di tengah kebutuhan-kebutuhan kita sebagai murid-murid-Nya dan anak-anaknya.

Doa: Tuhan Yesus Kristus, kuatkanlah iman dan harapanku bahwa Engkau dan Bunda Maria senantiasa hadir memenuhi kebutuhan-kebutuhanku. Amin.

sumber: ziarah batin 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar