Sabtu, 3 Maret 2012
Pekan Prapaskah I (U)
St. Nikolo d`Albergati;
St. Marinus; Sta. Kunigunde
Bacaan I : Ul. 26:16–19
Mazmur : 119:1–2.4–5.7–8; R: 1
Bacaan Injil : Mat. 5:43–48
”Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan
bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan
berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. Karena dengan demikianlah
kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga, yang menerbitkan matahari
bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi
orang yang benar dan orang yang tidak benar. Apabila kamu mengasihi
orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu?
Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya
memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada
perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun
berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu
yang di surga adalah sempurna.”
Renungan
Memaafkan orang yang telah melukai hati kita tidak mudah. Kita sering
mendengar ungkapan jujur tentang kesulitan itu. Mereka yang mengalami
pergulatan demikian sangat dianjurkan untuk mendoakan orang yang telah
melukai hatinya. Memang, seseorang rasanya tidak mungkin bisa mendoakan
orang lain dan serentak membencinya. Namun, kalau dia sudah sanggub
mendoakan orang tersebut, dia akan mampu memaafkannya.
Dalam Injil hari ini, Yesus berbicara tentang mengasihi musuh:
”Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu”.
Sabda Yesus ini aneh dalam pandangan manusia. Yang logis dan wajar
adalah kasihilah temanmu dan bencilah musuhmu. Ini adalah logika
manusia. Tidak demikian dengan logika Tuhan. Tuhan ingin kita mencintai
semua orang, juga orang yang membenci kita. Yesus mau mengajarkan bahwa
kebencian jangan dibalas dengan kebencian, tetapi dengan kasih. Kalau
kebencian dibalas kebencian, dendam dibalas dendam, maka lingkaran
kejahatan tidak akan pernah putus. Hanya kasih yang mampu memutuskannya.
Sabda Yesus itu bukan isapan jempol. Yesus sendiri terlebih dahulu
menghidupinya dan memberikan teladan kepada kita manakala Dia mengampuni
dan mendoakan mereka yang menyalibkan-Nya.
Yesus menantang kita untuk menghadirkan kasih yang mengatasi logika
manusia. Kalau kita mampu mengasihi dengan sepenuh hati dan tanpa batas
maka kita pantas menjadi anak-anak Bapa, sahabat-sahabat Yesus.
Bersediakah kita?
Doa: Ya Tuhan yang mahakasih, syukur dan terima kasih atas cinta
kasih-Mu yang tulus dan tiada taranya kepadaku. Semoga aku mampu
mengasihi siapa pun dengan tulus. Amin.
sumber : ziarah batin 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar