Senin, 19 Maret 2012

Selasa, 20 Maret 2012

Selasa, 20 Maret 2012
Pekan Prapaskah IV (U)

B. Sebastianus dr Torino;
St. Fransiskus Maria dr Camporosso

Bacaan I : Yeh. 47:1–9.12
Mazmur : 46:2–3.5–6.8–9; R: 8
Bacaan Injil : Yoh. 5:1–16


Sesudah itu ada hari raya orang Yahudi, dan Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat Pintu Gerbang Domba ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; ada lima serambinya dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; Barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apa pun juga penyakitnya. Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, ”Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, ”Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu apabila airnya mulai goncang, dan sementara aku menuju ke kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, ”Bangunlah, angkat­lah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan.
Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, ”Hari ini hari Sabat dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, ”Orang yang telah menyem­buhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka ber­tanya kepadanya, ”Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang ba­nyak di tempat itu.
(Bacaan selengkapnya lihat Alkitab....)

Renungan

Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus menyembuhkan seorang yang sudah 38 tahun mengalami sakit dan sangat mengharapkan kesembuhan. Yesus peduli dengan dia dan mengetahui kerinduan hatinya yang terdalam. Semua itu dilakukan oleh Yesus karena Yesus mencintai dia.

Mukjizat ini terjadi pada hari Sabat. Orang-orang Yahudi marah kepada Yesus karena Ia me­lang­gar peraturan hari Sabat. Mereka gagal melihat kebaikan yang dilakukan oleh Yesus ka­rena hati mereka diliputi kebencian dan sikap antipati. Sikap itu bagaikan kabut hitam yang mem­butakan mata hati dan iman mereka akan Yesus. Mereka bahkan berencana menyingkirkan Yesus.

Yesus memiliki kepedulian pada kebahagiaan dan keselamatan kita. Bagi Yesus, yang terpenting adalah hidup kita manusia. Kita mohon agar kita seperti Yesus: peka terhadap kebutuhan sesama, rela berbagi dan membantu sesama terutama mereka yang menderita. Kita juga mohon agar disembuhkan dari sikap acuh, benci dan antipati agar kita sanggup melihat kebaikan Tuhan dan sesama. Kita tidak harus menunggu sampai 38 tahun. Setiap hari, dalam perayaan Ekaristi, Yesus menjamah kita dan kita menjamah Dia. Maukah kita mohon kesembuhan dari Yesus?

Doa: Ya Yesus, terima kasih atas teladan kepedulian yang Engkau tunjukkan kepadaku. Semoga aku semakin peduli kepada sesamaku. Amin. 

sumber :ziarah batin 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar