Pekan Biasa XXIX Pesta St. Lukas, Pengarang Injil (M)
Bacaan I: 2Tim. 4:10–17b
Mazmur : 145:10–11,12–13ab,17–18; R: 12
Bacaan Injil : Luk. 10:1–9

Renungan
Para murid Yesus dipanggil untuk diutus. Untuk apa kita diutus dan bagaimana kita diutus telah dengan jelas dikatakan dalam Injil. Dan yang menarik juga bahwa Yesus sendiri telah melihat situasi di mana kita diutus. Kita diutus bagai domba di tengah serigala. Domba selalu menunjukkan sikap kelembutan dan kepasrahan pada gembalanya. Domba itu diutus bukan ke padang belantara yang hijau dengan kesejukan air yang tenang, melainkan ke tengah dunia serigala yang mengusik keberadaannya. Bagaimana dia merasa aman di tengah serigala? Dia tidak akan menghamba kepada serigala, dia juga tidak akan menjadi seperti serigala, tetapi tetap menjadi domba yang setia dengan perutusannya.
Pada Pesta Santo Lukas Pengarang Injil, kita diajak untuk merenungkan perutusan kita. Lukas menulis Injilnya dan Kisah Para Rasul di masa-masa yang penuh dengan tantangan. Banyak murid yang menjadi martir demi pewartaan Injil. Namun, tidak satu pun dari mereka yang mengambil jalan kekerasan untuk membela Injil. Kerajaan Allah diwartakan tanpa kekerasan dan paksaan, tetapi dengan penuh kesabaran dan kelemahlembutan. Bagaikan domba yang tidak punya pembela di tengah serigala yang siap sedia menerkam mangsanya, mereka hanya mengandalkan kekuatan dan perlindungan pada Sang Gembala Utama.
Doa: Ya Tuhan, berilah aku kelembutan hati dalam mewartakan Injil-Mu yang suci dan peliharalah aku dalam kasih-Mu. Amin.
sumber:ziarah batin 2011
Saya ijin membaca blog nya ya...
BalasHapusSangat suka...
JOgja DC