Pekan Paskah VI
Pw St. Yustinus, Mrt. (M) St. Simeon; St. Yohanes Storey; St. Pamphilus dr Sesarea; St. Ahmed
Bacaan I : Kis. 17:15,22–18:1
Mazmur : 148:1–2,11–12b,12c–14a,14bcd
Bacaan Injil : Yoh. 16:12–15
”Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku.”
Renungan
Kalau boleh tahu, apakah yang Anda perbuat bila hati mulai terasa gelisah, cemas, takut, atau khawatir tanpa alasan; bila Anda merasakan hidup mulai terasa sepi, membosankan, dan kering tanpa kehangatan sapaan, canda, dan tawa dalam keluarga? Kita terbiasa untuk cepat-cepat ingin menyingkirkan segala perasaan yang mengganggu kenyamanan suasana hati kita. Kita menyingkirkan perasaan itu dengan menelepon teman, mengirim sms, atau jalan-jalan di mal, bahkan shopping tanpa kejelasan anggaran, dan sebagainya. Seolah-olah hp, mal, uang, dapat menjadi ”penghibur, penghangat suasana, pemecah kebekuan”. Itulah yang menjadi ”berhala baru” di zaman sekarang ini, persis sama dengan keprihatinan Paulus ketika mengunjungi jemaat di Athena, di mana mereka menyembah ”kepada Allah yang tidak dikenal” (Kis. 17:23).
Bukankah Allah juga prihatin melihat bangsa kita yang tidak lagi menghayati ”Ke-Tuhanan yang Maha Esa”, akan tetapi lebih memilih ”Keuangan yang mahakuasa”? Situasi itu menantang kehendak bebas kita untuk membuat sebuah pilihan yang makin tegas, ”Apakah kita akan memperlakukan ’uang’ sebagai ’steer’ hidup kita, ataukah kita akan berani belajar bermurah hati dalam pelayanan tanpa ambisi mengontrol orang lain?” Pilihan itu akan mampu kita buat kalau kita melibatkan Roh Allah, yang diutus kepada kita untuk memimpin kita kepada Kebenaran.
Doa
Datanglah Roh Kudus, pimpinlah aku dalam menentukan pilihan-pilihan nilai seturut kehendak-Mu sehingga aku tidak terjebak untuk menggantikan Engkau, dengan kesenangan pribadiku. Amin.
sumber:Ziarah Batin 2011